Aktifitas Kurikuler MA.Du

Aktifitas Kurikuler MA.Du
MA Darul Ulum, Selalu Terdepan

Sunday, November 12, 2017

Menjaga Ketenangan Dalam Meditasi Nafas.
Kunci dalam meditasi nafas itu adalah tumakninah yaitu diam tenang dan tidak bergerak. Disinilah kita dilatih untuk bersabar dalam menjaga pikiran, hati dan gerakan tubuh, agar tidak membuyarkan konsentrasi keluar-masuknya nafas lewat hidung.

Sunday, March 5, 2017

Telah DIBUKA...
Pendaftaran Siswa Baru......
Ayo daftar SEGERA...

Tuesday, February 21, 2017

Sunday, February 19, 2017

PENDAFTARAN TELAH dI BUKA  ...
ajak teman, saudara, adik, keponaan, sepupu, kakak,handai taulan, anak tetangga dan seuanya untuk sekolah di MA darul Ulum tercinta yang telah berpengalaman melahirkan ribuan ilmuan karena MA darul ulum BERDIRI SEJAK 1955

 MA DARUL ULUM OK

Friday, February 17, 2017

PROSES WISUDA PURN SISWA MA.DU TH 2015/2016

Wajah - Wajah Darul Ulum





Selamat dan Sukses

Darul Ulum telah melahirkan Ribuan Ilmuan yang kompeten di bidangnya dan sudah terbukti kwalitasnya di masyarat dan berbagai belahan indonesia,:





Thursday, February 16, 2017

Wednesday, February 15, 2017

Monday, February 13, 2017

HAKEKAT PANDAI DAN CERDAS



Kepandaian dan kecerdasan merupakan pancaran Ilmu dan pengetahuan, karena Ilmu adalah cahaya hati, dengan Ilmu, Beban hidup menjadi ringan dan kerumitan hidup menjadi terang. Ilmu mampu menembus kesamaran dan mampu menyingkap semua hal yang tersembunyi. Dengan ilmu hati senantiasa dalam kedamaian dan ketentraman.
Sirnanya ilmu dalam diri mengakibatkan terjebaknya otak dalam kebodohan. Dan kebodohan merupakan tanda kematian jiwa, kehampaan raga dan kebosanan, karena hari harinya monoton tanpa ada hal yang menarik untuk mampu di hasilkan. Hari hari semakin menambah beban kehidupan dan jalan keluar menjadi suram karenanya. Dengan kebodohan keinginan memecahkan masalah berubah menjadi semakin bermasalah, sebab tiadanya pengertian akan hakekat persoalan dan akar masalah. Laksana petani tanpa ilmu yang mencoba memperbaiki pesawat terbang. Hari – harinya terlilit masalah tanpa sedikitpun mampu terlepas dari masalah.

Pada umumnya, orang orang mengidentikan kebodohan dengan jauhnya rapor dan ijazah sekolah dari angka – angka Sembilan. Serta buruknya ingatan seseorang terhadap rumus rumus matematika dan fisika. Sedangkan kepandaian biasanya diidentikan dengan seseorang yang di atas rak rak kamarnya berdiri sederetan piala dan di dinding dinding kamarnya bergantungan berbagai jenis sertifikat dan piagam penghargaan.

PERFECTIONS EDUCATION



Pendidikan bukan hanya sekedar menstruktur lompatan logika tetapi lebih dari melatih, mendresur, mentransfer science terhadap peserta didik para fouding father negri ini berpendapat “Study is shown by change behevior result of exprience dalam makna luas.


Edukasi tidak di harapkan ber ending sekuler namun sebaliknya, para pemangkuakademik seyogyanya tidak ber orientasi pada apa yang saya kerjakan dan pada apa yang saya dapatkan.
By : Thohari, S.Pd.,MH
                                                                                               

Sunday, February 12, 2017

TERJEBAK DALAM GELAR



Banyak orang bersedih dan merasa berdosa atau lebih tepatnya menyesal ketika berada dalam sebuah pekerjaan atau aktifitas yang tidak sesuai dengan status dan gelar yang dimilikinya, walaupun telah dengan jati dirinya. Sebagaimana seorang sarjana Matematika yang merasa bersalah dan menyesal ketika harus terjun di pertanian. Dan seorang sarjana Ekonomi Syaria’ah  telah hancur hidupnya lantaran menjadi GURU SENI BUDAYA DAN TIDAK BEKERJA DI BALIK MEJA KANTOR PERUSAHAAN TERNAMA

 Yakinlah! Bahwa pemahaman anda terhadap kesempatan tidaklah lebih baik dari pada pemahaman kesempatan .terhadap diri anda.  Nikmatillah jika anda berada dalam sebuah aktifitas karena kesempatan telah memberikan hal tersebut kepada anda.
Jika anda merasa telah terbebani dengan sebuah status atau gelar dan karenanya anda kurang jeli menggali potensi diri sejak dini, maka anggap saja itu sebuah kesalahan yang perlu diperbaiki pada saat ini, sebuah gelar, dan predikat hanyalah pemberian manusia terhadap anda, bukan merupakan apa yang dibutuhkan kesempatan kepada anda.




 Anda mungkin tidak mengetahui berapa banyak jumlah sarjana ekonomi yang di keluarkan universitas dibanding dengan berapa jumlah kebutuhan perusahaan terhadap sarjana ekonomi. Kesempatan ibarat merdunya alunan gemercik air yang disediakan oleh alam kepada anda. Ketika anda ingin mendengarkan kesyahduannya, anda tidak perlu mempertanyakan status dan gelar anda. Apakah anda seorang raja atau rakyat jelata? Yang diutuhkan han  yalah keterbukaan hati anda mendengarkan dan menerima setiap kesempatan yang di berikan Allah kepada Anda.
Jadi, jika anda ingin mendapatkan kebahagiaan dan ingn di terima oleh alam, saya sarankan tinggalkan sejenak segala predikat yang anda miliki untuk sesaat mendengarkan kesempatan yang dayang untuk kemudian meraihnya. Sikap terbaik dalam hidup ini adalah raihlah setiap kesempatan yang hadir selama anda merasa enjoy di dalamnyadan sesuai dengan jati diri anda. Jika anda seorang raja, jangan sungkan melepas mahkota lantaran sedang kegerahan berada di bawah terik matahari
bY KANG rOZZIE

MA Darul Ulum: Kuliah Kehidupan

MA Darul Ulum: Kuliah Kehidupan: Sekolah terakhir yg akan kita ikuti kelak adalah : Universitas Kehidupan. Mata kuliahnya : kesabaran, keberanian, ketangguhan, keuletan, k...

Wednesday, February 8, 2017

MA Darul Ulum: Membudayakan Belajar, Membelajrkan Budaya




MA Darul Ulum: Membudayakan Belajar, Membelajrkan Budaya: Budaya belajar mandiri di pesantren nusantara sudah tumbuh sejak jaman para wali songo. Santri biasa membaca kitab kitab klasik yang tidak...

AKHLAQ

Akhlaq ulama itu biasanya keras pada diri sendiri tetapi lemah lembut kepada orang lain.
Akhlaq ulama itu biasanya tegas kepada kesalahan diri sendiri tetapi pemaaf atas kesalahan orang lain.
Akhlaq ulama itu sederhana dan zuhud kepada diri sendiri, tetapi memulyakan orang lain.
Jadi kalau ada seseorang yg mengaku ulama' ketus, penuh caci maki kepada orang lain, saya khawatir yg ulama hanya bajunya.
Jika ada yg mengaku ulama tetapi keras kepada kesalahan orang lain tetapi mencari alibi atas kesalahan dirinya sendiri, saya kira yg ulama hanya surbanya.
Jika ada ulama hidup bermewah mewah diantara para pengikutnya yg hanya hidup dengan nasi bungkus, saya pikir yg ulama hanya jenggotnya.
Apalagi jika ada ulama sampai merengek rengek minta diampuni dan dilindungi karena kesalahan pribadinya, jelas dia bukan ulama, bisa jadi dia sekedar pemain watak yg kehabisan panggung.
Ulama yang saya tahu itu warosatul anbiya', pewaris para nabi. Yang diwarisi adalah ahlaq, ilmu, iman, dan keshalihan sosialnya.
Gusti Allah dawuh innama yaksya Allaha min ibadihil ulama'. Sehingga yg disebut ulama' adala orang orang yg takutnya hanya kepada Allah. Bukan kepada polisi, hakim, jaksa, atau calon gubernur


Kuliah Kehidupan

Sekolah terakhir yg akan kita ikuti kelak adalah : Universitas Kehidupan.
Mata kuliahnya : kesabaran, keberanian, ketangguhan, keuletan, kerja keras, keihlasan, keshalihan dan tanggung jawab. Tidak ada remidi, tidak bisa diprogram ulang. Nilainya harus A.
Ijazahnya khusnul khotimah


Nahwo Shorof

Di dunia ilmu nahwu shorof ada tokoh bernama Zaid. Semua contoh pekerjaan selalu dikaitkan dengan Zaid. Para santri sudah hafal dengan si Zaid ini.
Di dunia politik nasional ada juga tokoh bernama Jokowi dan Ahok. Semua peristiwa, baik politik maupun bukan politik selalu dikaitkan dengan dua nama itu. Sampai kenaikan harga cabe pun, dicari cari hubunganya dengan Ahok.
Sekarang ada Anonymous. MUi perlu mencari tokoh ini. Kalau perlu MUI segera membuat fatwa tentang Anonymous.
Kemudian Tim Pengawal Fatwa MUI segera melakukan demo besar besaran tangkap & penjarakan Anonymous


Membudayakan Belajar, Membelajarkan Budaya

Budaya belajar mandiri di pesantren nusantara sudah tumbuh sejak jaman para wali songo. Santri biasa membaca kitab kitab klasik yang tidak hanya sulit membacanya, tetapi juga memaknainya. Apalagi menafsirkanya.
Budaya literasi juga sudah tumbuh berkembang jauh sebelum pemerintah menggalakan pemberantasan buta huruf, wajib belajar 9 tahun dan program kejar paket.
Santri juga sudah biasa belajar ke manca negara, sehingga anggapan bahwa pesantren NU itu tradisional tidak terlalu tepat. Mungkin yang tradisonal cara berpakainya. Tetapi soal pemikiranya, jauh lebih maju.
Tahun 40 an pemerintah baru membuat perguruan tinggi, tetapi tahun 1700 an di tanah Jawa sudah berdiri pesantren pesantren. Pada saat insan kampus di negeri ini belum lahir, Tahun 1800 an Syekh Nawawi al Bantani sudah menjadi imam dan guru besar di Masjidil Haram.
Jika masih menganggap santri dan pesantren itu kaum tradisioanal, nampaknya kita perlu piknik dan sedikit minum kopi.