MA Darul Ulum yang berdiri sejak 1955 telah melahirkan jutaan ilmuan yang ahli dalam bidangnya dan telah menyebar ke pelosok negri ini
Tuesday, February 21, 2017
Sunday, February 19, 2017
PENDAFTARAN TELAH dI BUKA ...
ajak teman, saudara, adik, keponaan, sepupu, kakak,handai taulan, anak tetangga dan seuanya untuk sekolah di MA darul Ulum tercinta yang telah berpengalaman melahirkan ribuan ilmuan karena MA darul ulum BERDIRI SEJAK 1955
MA DARUL ULUM OK
Friday, February 17, 2017
PROSES WISUDA PURN SISWA MA.DU TH 2015/2016
Wajah - Wajah Darul Ulum
Selamat dan Sukses |
Darul Ulum telah melahirkan Ribuan Ilmuan yang kompeten di bidangnya dan sudah terbukti kwalitasnya di masyarat dan berbagai belahan indonesia,: |
Thursday, February 16, 2017
Wednesday, February 15, 2017
Monday, February 13, 2017
HAKEKAT PANDAI DAN CERDAS
Kepandaian dan kecerdasan merupakan pancaran Ilmu dan
pengetahuan, karena Ilmu adalah cahaya hati, dengan Ilmu, Beban hidup menjadi
ringan dan kerumitan hidup menjadi terang. Ilmu mampu menembus kesamaran dan
mampu menyingkap semua hal yang tersembunyi. Dengan ilmu hati senantiasa dalam
kedamaian dan ketentraman.
Sirnanya ilmu dalam diri mengakibatkan terjebaknya
otak dalam kebodohan. Dan kebodohan merupakan tanda kematian jiwa, kehampaan
raga dan kebosanan, karena hari harinya monoton tanpa ada hal yang menarik
untuk mampu di hasilkan. Hari hari semakin menambah beban kehidupan dan jalan
keluar menjadi suram karenanya. Dengan kebodohan keinginan memecahkan masalah
berubah menjadi semakin bermasalah, sebab tiadanya pengertian akan hakekat
persoalan dan akar masalah. Laksana petani tanpa ilmu yang mencoba memperbaiki
pesawat terbang. Hari – harinya terlilit masalah tanpa sedikitpun mampu
terlepas dari masalah.
Pada umumnya, orang orang mengidentikan kebodohan
dengan jauhnya rapor dan ijazah sekolah dari angka – angka Sembilan. Serta
buruknya ingatan seseorang terhadap rumus rumus matematika dan fisika.
Sedangkan kepandaian biasanya diidentikan dengan seseorang yang di atas rak rak
kamarnya berdiri sederetan piala dan di dinding dinding kamarnya bergantungan
berbagai jenis sertifikat dan piagam penghargaan.
PERFECTIONS EDUCATION
Pendidikan bukan hanya sekedar menstruktur lompatan logika
tetapi lebih dari melatih, mendresur, mentransfer science terhadap peserta
didik para fouding father negri ini berpendapat “Study is shown by change
behevior result of exprience dalam makna luas.
Edukasi tidak di harapkan ber
ending sekuler namun sebaliknya, para pemangkuakademik seyogyanya tidak ber
orientasi pada apa yang saya kerjakan dan pada apa yang saya dapatkan.
By : Thohari, S.Pd.,MH
Sunday, February 12, 2017
TERJEBAK DALAM GELAR
Banyak orang
bersedih dan merasa berdosa atau lebih tepatnya menyesal ketika berada dalam
sebuah pekerjaan atau aktifitas yang tidak sesuai dengan status dan gelar yang
dimilikinya, walaupun telah dengan jati dirinya. Sebagaimana seorang sarjana
Matematika yang merasa bersalah dan menyesal ketika harus terjun di pertanian.
Dan seorang sarjana Ekonomi Syaria’ah
telah hancur hidupnya lantaran menjadi GURU SENI BUDAYA DAN TIDAK
BEKERJA DI BALIK MEJA KANTOR PERUSAHAAN TERNAMA
Yakinlah! Bahwa pemahaman anda terhadap
kesempatan tidaklah lebih baik dari pada pemahaman kesempatan .terhadap diri
anda. Nikmatillah jika anda berada dalam
sebuah aktifitas karena kesempatan telah memberikan hal tersebut kepada anda.
Jika anda
merasa telah terbebani dengan sebuah status atau gelar dan karenanya anda
kurang jeli menggali potensi diri sejak dini, maka anggap saja itu sebuah
kesalahan yang perlu diperbaiki pada saat ini, sebuah gelar, dan predikat
hanyalah pemberian manusia terhadap anda, bukan merupakan apa yang dibutuhkan
kesempatan kepada anda.
Anda mungkin tidak mengetahui berapa banyak
jumlah sarjana ekonomi yang di keluarkan universitas dibanding dengan berapa
jumlah kebutuhan perusahaan terhadap sarjana ekonomi. Kesempatan ibarat
merdunya alunan gemercik air yang disediakan oleh alam kepada anda. Ketika anda
ingin mendengarkan kesyahduannya, anda tidak perlu mempertanyakan status dan
gelar anda. Apakah anda seorang raja atau rakyat jelata? Yang diutuhkan han yalah keterbukaan hati anda mendengarkan dan
menerima setiap kesempatan yang di berikan Allah kepada Anda.
Jadi,
jika anda ingin mendapatkan kebahagiaan dan ingn di terima oleh alam, saya
sarankan tinggalkan sejenak segala predikat yang anda miliki untuk sesaat
mendengarkan kesempatan yang dayang untuk kemudian meraihnya. Sikap terbaik
dalam hidup ini adalah raihlah setiap kesempatan yang hadir selama anda merasa enjoy
di dalamnyadan sesuai dengan jati diri anda. Jika anda seorang raja, jangan
sungkan melepas mahkota lantaran sedang kegerahan berada di bawah terik
matahari
bY KANG rOZZIE
MA Darul Ulum: Kuliah Kehidupan
MA Darul Ulum: Kuliah Kehidupan: Sekolah terakhir yg akan kita ikuti kelak adalah : Universitas Kehidupan. Mata kuliahnya : kesabaran, keberanian, ketangguhan, keuletan, k...
Friday, February 10, 2017
Wednesday, February 8, 2017
MA Darul Ulum: Membudayakan Belajar, Membelajrkan Budaya
AKHLAQ
Akhlaq ulama itu biasanya keras pada diri sendiri tetapi lemah lembut kepada orang lain.
Akhlaq ulama itu biasanya tegas kepada kesalahan diri sendiri tetapi pemaaf atas kesalahan orang lain.
Akhlaq ulama itu sederhana dan zuhud kepada diri sendiri, tetapi memulyakan orang lain.
Jadi kalau ada seseorang yg mengaku ulama' ketus, penuh caci maki kepada orang lain, saya khawatir yg ulama hanya bajunya.
Jika ada yg mengaku ulama tetapi keras kepada kesalahan orang lain tetapi mencari alibi atas kesalahan dirinya sendiri, saya kira yg ulama hanya surbanya.
Jika ada ulama hidup bermewah mewah diantara para pengikutnya yg hanya hidup dengan nasi bungkus, saya pikir yg ulama hanya jenggotnya.
Apalagi jika ada ulama sampai merengek rengek minta diampuni dan dilindungi karena kesalahan pribadinya, jelas dia bukan ulama, bisa jadi dia sekedar pemain watak yg kehabisan panggung.
Ulama yang saya tahu itu warosatul anbiya', pewaris para nabi. Yang diwarisi adalah ahlaq, ilmu, iman, dan keshalihan sosialnya.
Gusti Allah dawuh innama yaksya Allaha min ibadihil ulama'. Sehingga yg disebut ulama' adala orang orang yg takutnya hanya kepada Allah. Bukan kepada polisi, hakim, jaksa, atau calon gubernur
Akhlaq ulama itu biasanya tegas kepada kesalahan diri sendiri tetapi pemaaf atas kesalahan orang lain.
Akhlaq ulama itu sederhana dan zuhud kepada diri sendiri, tetapi memulyakan orang lain.
Jadi kalau ada seseorang yg mengaku ulama' ketus, penuh caci maki kepada orang lain, saya khawatir yg ulama hanya bajunya.
Jika ada yg mengaku ulama tetapi keras kepada kesalahan orang lain tetapi mencari alibi atas kesalahan dirinya sendiri, saya kira yg ulama hanya surbanya.
Jika ada ulama hidup bermewah mewah diantara para pengikutnya yg hanya hidup dengan nasi bungkus, saya pikir yg ulama hanya jenggotnya.
Apalagi jika ada ulama sampai merengek rengek minta diampuni dan dilindungi karena kesalahan pribadinya, jelas dia bukan ulama, bisa jadi dia sekedar pemain watak yg kehabisan panggung.
Ulama yang saya tahu itu warosatul anbiya', pewaris para nabi. Yang diwarisi adalah ahlaq, ilmu, iman, dan keshalihan sosialnya.
Gusti Allah dawuh innama yaksya Allaha min ibadihil ulama'. Sehingga yg disebut ulama' adala orang orang yg takutnya hanya kepada Allah. Bukan kepada polisi, hakim, jaksa, atau calon gubernur
Kuliah Kehidupan
Sekolah terakhir yg akan kita ikuti kelak adalah : Universitas Kehidupan.
Mata kuliahnya : kesabaran, keberanian, ketangguhan, keuletan, kerja keras, keihlasan, keshalihan dan tanggung jawab. Tidak ada remidi, tidak bisa diprogram ulang. Nilainya harus A.
Ijazahnya khusnul khotimah
Mata kuliahnya : kesabaran, keberanian, ketangguhan, keuletan, kerja keras, keihlasan, keshalihan dan tanggung jawab. Tidak ada remidi, tidak bisa diprogram ulang. Nilainya harus A.
Ijazahnya khusnul khotimah
Nahwo Shorof
Di dunia ilmu nahwu shorof ada tokoh bernama Zaid. Semua contoh
pekerjaan selalu dikaitkan dengan Zaid. Para santri sudah hafal dengan
si Zaid ini.
Di dunia politik nasional ada juga tokoh bernama Jokowi dan Ahok. Semua peristiwa, baik politik maupun bukan politik selalu dikaitkan dengan dua nama itu. Sampai kenaikan harga cabe pun, dicari cari hubunganya dengan Ahok.
Sekarang ada Anonymous. MUi perlu mencari tokoh ini. Kalau perlu MUI segera membuat fatwa tentang Anonymous.
Kemudian Tim Pengawal Fatwa MUI segera melakukan demo besar besaran tangkap & penjarakan Anonymous
Di dunia politik nasional ada juga tokoh bernama Jokowi dan Ahok. Semua peristiwa, baik politik maupun bukan politik selalu dikaitkan dengan dua nama itu. Sampai kenaikan harga cabe pun, dicari cari hubunganya dengan Ahok.
Sekarang ada Anonymous. MUi perlu mencari tokoh ini. Kalau perlu MUI segera membuat fatwa tentang Anonymous.
Kemudian Tim Pengawal Fatwa MUI segera melakukan demo besar besaran tangkap & penjarakan Anonymous
Membudayakan Belajar, Membelajarkan Budaya
Budaya belajar mandiri di pesantren nusantara sudah tumbuh sejak
jaman para wali songo. Santri biasa membaca kitab kitab klasik yang
tidak hanya sulit membacanya, tetapi juga memaknainya. Apalagi
menafsirkanya.
Budaya literasi juga sudah tumbuh berkembang jauh sebelum pemerintah menggalakan pemberantasan buta huruf, wajib belajar 9 tahun dan program kejar paket.
Santri juga sudah biasa belajar ke manca negara, sehingga anggapan bahwa pesantren NU itu tradisional tidak terlalu tepat. Mungkin yang tradisonal cara berpakainya. Tetapi soal pemikiranya, jauh lebih maju.
Budaya literasi juga sudah tumbuh berkembang jauh sebelum pemerintah menggalakan pemberantasan buta huruf, wajib belajar 9 tahun dan program kejar paket.
Santri juga sudah biasa belajar ke manca negara, sehingga anggapan bahwa pesantren NU itu tradisional tidak terlalu tepat. Mungkin yang tradisonal cara berpakainya. Tetapi soal pemikiranya, jauh lebih maju.
Tahun 40 an pemerintah baru membuat perguruan tinggi, tetapi tahun 1700
an di tanah Jawa sudah berdiri pesantren pesantren. Pada saat insan
kampus di negeri ini belum lahir, Tahun 1800 an Syekh Nawawi al Bantani
sudah menjadi imam dan guru besar di Masjidil Haram.
Jika masih menganggap santri dan pesantren itu kaum tradisioanal, nampaknya kita perlu piknik dan sedikit minum kopi.
Jika masih menganggap santri dan pesantren itu kaum tradisioanal, nampaknya kita perlu piknik dan sedikit minum kopi.
Subscribe to:
Posts (Atom)