Aktifitas Kurikuler MA.Du

Aktifitas Kurikuler MA.Du
MA Darul Ulum, Selalu Terdepan

Sunday, November 12, 2017

Menjaga Ketenangan Dalam Meditasi Nafas.
Kunci dalam meditasi nafas itu adalah tumakninah yaitu diam tenang dan tidak bergerak. Disinilah kita dilatih untuk bersabar dalam menjaga pikiran, hati dan gerakan tubuh, agar tidak membuyarkan konsentrasi keluar-masuknya nafas lewat hidung.

 
Jika selama lima menit awal meditasi kita bisa tumakninah yaitu diam dan tenang tidak bergerak sama sekali begitu juga pikiran bisa rileks dan pasrah serta fokus ke keluar-masuknya nafas secara alami tidak menahan nafas atau mengatur nafas, melainkan merasakan keluar-masuknya nafas lewat hidung secara alami, maka kita akan mudah memasuki tahap hening yang lebih dalam.
Memang sangat berat sekali, kadang di wajah seperti ada semut berjalan, di tangan terasa ada hewan yang nggremet-nggremet, kedua kaki terasa kesemutan, atau kaki terasa berat sekali. Rambut terasa gatal dan telingga juga gatal mintak digaruk. Itulah godaan-godaan meditasi/dzikir nafas.
Jika kita bisa sabar menghadapi godaan dan rintangan di atas dengan penuh ketenangan, maka semua gangguan tersebut akan sirna dengan sendirinya. Semua sensasi yang merambat seperti ada semut atau hewan merambat, atau dalam tubuh muncul seperti berjalan-jalan, semuanya akan hilang dengan sendirinya.
Tetapi jika setelah menahan rasa gatal atau kesemutan masih tetap tidak hilang dan semakin tidak kuat, maka boleh menggaruk atau merubah posisi duduk, tapi pelan-pelan jangan berubah gerakan dengan frontal. Dzikir nafasnya anda hentikan sebentar, setelah menggaruk atau bergerak, lalu lanjutkan lagi dzikir nafasnya dengan fokus di keluar-masuknya nafas.
Dengan tumakninah dan penuh kesabaran, maka ketika meditasi nafas, kita akan memasuki frekwensi otak semakin rileks dan semakin dalam sehingga memasuki frekwensi Gelombang Alpha dan Theta adalah gelombang pikiran bawah sadar, yang membuat pikiran menjadi sangat rileks yang dalam, ikhlas, pikiran sangat hening dan damai.
Perpindahan antara gelombang otak beta yaitu kondisi ketika melakukan kegiatan sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar kita menuju frekwensi Alpha dan Theta akan terasa seperti tersedot kesebuah dimensi lain, atau seakan-akan mau hanyut ke dalam. Sayangnya banyak orang yang membuka mata atau menghentikan meditasinya, karena ketakutan, padahal kondisi itulah menuju kondisi jiwa yang tenang dan penuh kedamaian.
Sabar dan menjaga ketenangan atau tumakninah sangat penting sekali dalam memahami dan melakukan meditasi nafas, atau dzikir lainnya. Semoga Allah memudahkan kita semuanya dalam melakukan meditasi nafas.
writed by : @cahaya Gusti 
(idham hury)

No comments: