Banyak orang
bersedih dan merasa berdosa atau lebih tepatnya menyesal ketika berada dalam
sebuah pekerjaan atau aktifitas yang tidak sesuai dengan status dan gelar yang
dimilikinya, walaupun telah dengan jati dirinya. Sebagaimana seorang sarjana
Matematika yang merasa bersalah dan menyesal ketika harus terjun di pertanian.
Dan seorang sarjana Ekonomi Syaria’ah
telah hancur hidupnya lantaran menjadi GURU SENI BUDAYA DAN TIDAK
BEKERJA DI BALIK MEJA KANTOR PERUSAHAAN TERNAMA
Yakinlah! Bahwa pemahaman anda terhadap
kesempatan tidaklah lebih baik dari pada pemahaman kesempatan .terhadap diri
anda. Nikmatillah jika anda berada dalam
sebuah aktifitas karena kesempatan telah memberikan hal tersebut kepada anda.
Jika anda
merasa telah terbebani dengan sebuah status atau gelar dan karenanya anda
kurang jeli menggali potensi diri sejak dini, maka anggap saja itu sebuah
kesalahan yang perlu diperbaiki pada saat ini, sebuah gelar, dan predikat
hanyalah pemberian manusia terhadap anda, bukan merupakan apa yang dibutuhkan
kesempatan kepada anda.
Anda mungkin tidak mengetahui berapa banyak
jumlah sarjana ekonomi yang di keluarkan universitas dibanding dengan berapa
jumlah kebutuhan perusahaan terhadap sarjana ekonomi. Kesempatan ibarat
merdunya alunan gemercik air yang disediakan oleh alam kepada anda. Ketika anda
ingin mendengarkan kesyahduannya, anda tidak perlu mempertanyakan status dan
gelar anda. Apakah anda seorang raja atau rakyat jelata? Yang diutuhkan han yalah keterbukaan hati anda mendengarkan dan
menerima setiap kesempatan yang di berikan Allah kepada Anda.
Jadi,
jika anda ingin mendapatkan kebahagiaan dan ingn di terima oleh alam, saya
sarankan tinggalkan sejenak segala predikat yang anda miliki untuk sesaat
mendengarkan kesempatan yang dayang untuk kemudian meraihnya. Sikap terbaik
dalam hidup ini adalah raihlah setiap kesempatan yang hadir selama anda merasa enjoy
di dalamnyadan sesuai dengan jati diri anda. Jika anda seorang raja, jangan
sungkan melepas mahkota lantaran sedang kegerahan berada di bawah terik
matahari
bY KANG rOZZIE
No comments:
Post a Comment